Thursday, September 13, 2007

Malam Kemerdekaan

Semilir angin dingin ini
bagaikan berbisik
di sinilah berakhirnya
satu perjalanan anak watan
mencanai harga diri bangsanya

Semilir angin dingin ini turut berbicara
tentang kepedihan jiwa
lara seorang pemimpin
melihat legasinya kian tercarik
luntur dan kehilangan seri

Semilir angin dingin ini
terus bercanda
tentang cerita luka
sambil membisikkan
resah jiwa seorang bapa
melihat warisannya kecanduan berahi
menggadai seluruh maruah bangsa
untuk kembali tidak merdeka lagi

Semilir angin dingin ini
tidak henti mengungkapkan
di sinilah bangsa ku meraih gemilangnya
untuk menjadi pribumi merdeka

Tapi akhirnya
semilir angin dingin ini
menampar ku dengan terjahan kata-kata
di mana kemerdekaan bangsa mu
bila pribumi masih merintih duka
ayam di kepuk terus kelaparan
itik di kolam semakin kehausan
dagang lalu nasi ditanakkan
kera di hutan terus disusukan
anak di rumah mati kelaparan.....

Apa ertinya kemerdekaan yang kau warisi
sedang bangsa mu masih begitu
terbelengu dalam kedaifan hakiki
terkadang lebih hina dari anjing liar
yang bergelandangan
dan aku
tidak mampu menangkisnya

Kamal Amir
Pinggiran Westminster
London
11 September 2007

No comments: